Friday, January 11, 2019

Hasil Observasi Tentang Keberadaan Desa Somosari di Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Jawa Tengah



Jum’at. 11 Januari 2019

Hasil Observasi Tentang Keberadaan Desa Somosari Di Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Jawa Tengah

Dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Bpk.Wahidullah,S.H.I, M.H

Disusun Oleh,

Nama        : Nur Fakhrudin

NIM           : 181420000302

Mahasiswi Perbankan Syari’ah  Semester 1 di Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Nahdlatul Ulama' (UNISNU) Jepara, Jawa Tengah Tahun 2018




Hasil Observasi Tentang Keberadaan Desa Somsari Di Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara Jawa Tengah

Somosari
59461
Luas
391,22 Ha (Penggunaan) & 1.276,24 Ha (Hutan)
Jumlah penduduk
5005 jiwa
Kepadatan
265,57 / km2
                              Desa Somsari

Sejarah Desa Somosari

Syeh Jondang adalah salah satu tokoh besar penyebar agama Islam di daerah Kedung dan sekitarnya. Bersama pengikut dan murid-muridnya, Syeh Jondang begitu gigih mengajarkan syareat Islam dan menegakkan panji-panji kebesaran agama Islam di Desa Jondang, dan di desa-desa lain disekitar kecamatan Kedung. Syeh Jondang wafat pada pertengahan abad ke-12 tepatnya pada tahun 1300 M. Menurut informan, jasad beliau dimakamkan dikomplek pemakaman umum desa Jondang, kecamatan Kedung.
Syeh Jondang adalah putra dari Roro Kemuning atau Roro Kuning yang berasal dari Demak. Setelah menginjak usia remaja beliau melakukan pengembaraan dan berguru serta mendalami ilmu agama dengan Kanjeng Sunan Muria. Syeh Jondang tergolong murid yang cerdas karena dalam waktu yang relatif singkat Syeh Jondang dapat mendalami dan menguasai ilmu agama dan ilmu oleh kanuragan dengan sangat baik. Karena dinilai sudah cukup memiliki pengetahuan tentang agama dan keahlian ilmu kanuragan, maka kanjeng Sunan Muria memerintahkan Syeh Jondang untuk menyebarkan agama islam di daerah pesisir Pulau Jawa dan kebetulan yang menjadi tempat persinggahanya adalah Desa Jondang.
Konon ceritanya Syeh Jondang melakukan perjalanan dengan mengendarai macan putih dengan ditemani beberapa orang pengikut. Diantaranya yaitu Kyai Somo dan Nyai Sari. Ditengah Perjalanan ketika melintasi suatu pemukiman yang masyarakat masih jauh dari akidah Islam, maka Syeh Jondang memerintahkan kepada dua orang pengikutnya yang bernama Pak Somo dan Mbok Sari untuk tinggal didaerah itu dan menyiarkan agama Islam. Daerah tempat Pak Somo dan Mbok Sari mensyiarkan agama islam tersebut dikemudian hari bernama Desa Somosari. Setelah beristirahat sebentar di Desa Somosari kemudian Syeh Jondang dan pengikutnya yang lain melanjutkan perjalananya, dan sampailah mereka di Desa Jondang
Sesampainya Syeh Jondang di Desa Jondang, beliau bersama pengikutnya langsung mendirikan sebuah padepokan kecil sebagai pusat penyebaran agama Islam. Pada awal kedatanganya, masyarakat di Desa Jondang masih mempercayai hal-hal yang bersifat animisme dan dinamisme serta jauh dari akidah Islam. Secara perlahan tapi pasti Syeh Jondang dan pengikutnya mengajarkan agama Islam kepada masyarakat Desa Jondang. Buah dari kerja keras Syeh Jondang dan pengikutnya adalah hampir semua masyarakat di Desa Jondang telah menganut agama Islam. Nama asli Syeh Jondang tidak diketahui, karena tidak ada sumber yang menyebutkan mengenai nama asli Syeh Jondang.


Kondisi Geografis

Desa Somosari adalah salah satu desa di Kecamatan Batealit, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah yang memiliki luas 391,22 Hektar. Menurut Data Desa tahun 2018, jumlah penduduk yang menghuni desa ini 5005 jiwa. Desa Somosari ini berjarak cukup jauh dari pusat kota (Kota Jepara), yakni berjarak ± 20 km kearah tenggara. Di sebelah utara berbatasan langsung dengan Desa Batealit Kecamatan Batealit, Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pancur dan Desa Bungu Kecamatan Mayong serta Desa Bategede Kecamatan Nalumsari. Pada sebelah timur berbatasan dengan Hutan Lindung dan Kabupaten Kudus, Sedangkan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Mindahan Kecamatan Batealit.
Desa Somosari termasuk dalam daerah pegunungan. Desa ini memiliki luas wilayah (menurut penggunaan) dengan total 391,22 Hektar dengan rincian 41 Ha digunakan untuk luas permukiman, 292 Ha untuk luas persawahan, 10,26 Ha untuk luas pekarangan,  0,01 Ha luas perkantoran, 1,45 Ha luas pekuburan dan 46,5 Ha untuk luas prasarana umum lainnya.
Luas persawahan dibagi menjadi dua tipe sawah; sawah irigasi teknis dikelola di lahan dengan total luas 25,23 Ha, sedangkan  untuk tipe sawah irigasi ½ teknis mencakup lahan yang cukup luas yakni 266,66 Ha.
Desa Somosari termasuk salah satu desa yang memiliki Hutan Lindung (Hutan yang dikelola oleh PERHUTANI / Instansi Sektoral) yang luasnya mencapai 760 Ha dan Hutan Rakyat (Hutan yang dikelola oleh warga setempat dengan kepemilikan secara perorangan) dengan luas 516,24 Ha. Dengan demikian dosa somosari termasuk desa penyumbang paru-paru dunia seluas 1.276,24 Ha.
Secara iklim, Desa Somosari memiliki curah hujan 5,00 mm dengan durasi 6 bulan hujan. Suhu rata-rata harian 25-30 Derajat Celcius dengan Kelembaban 26,00. Posisi desa ini berada di ketinggian 416,00 mdl.
Secara Administratif wilayah Desa Somosari terdiri dari 4 RW, meliputi 9 dukuh , yaitu :

No.
NAMA DUKUH/ RW
JUMLAH RT
1
Dukuh Kauman/RW. 01
9
2
Dukuh Kerajan dan Dukuh Sejelak/RW. 02
8
3
Dukuh Sepondoh/RW. 03
6
4
Dukuh Tombo’an, Dukuh Segorolebu, Dukuh Kedawung, Desa Prapatan Sewengen/RW. 04
8

Jumlah
31 RT

Demografi

Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi, berjumlah 4789 jiwa tahun 2016 meningkat menjadi 4976 jiwa pada tahun 2017 dan pada tahun 2018 naik menjadi 5005 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin Laki-laki, berjumlah 1855 jiwa meningkat pada tahun 2016 menjadi 2254 pada tahun 2018, sedangkan berjenis kelamin perempuan berjumlah 1868 jiwa pada tahun 2016 meningkat menjadi 2453 pada tahun 2018.

Pemerintahan Umum



Berikut adala daftar nama orang yang pernah menjabat Kepala Desa/Petinggi Desa Somosari.
No.
Nama
Periode
Saini
-
Kalimah
-
Sudarmi
1945
H. Anwar
Tahun 1945 sampai dengan Tahun 1979
Tahun 1979 sampai dengan Tahun 1992
H. Mustamir Aziz
M. su’udi
H. Nur Ali
H. Mustamir Aziz

Petilasan

Dulu petilasan/punden Pak Somo dan Mbok Sari berada di Dukuh Kauman berupa pohon pucung besar tapi sekarang sudah ditebang dan sekarang ditempat itu dibangun sekolah MTS.


Pariwisata

Desa Samosari memiliki beberapa tempat wisata, yaitu:

Kebijakan Anggaran

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun 2018, sebagai berikut:
1.       Pendapatan Desa
 Rp  1.931.521.000
2.       Belanja desa 
a.       Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa
 Rp      539.336.250
b.      Bidang Pembangunan
 Rp  1.246.625.000
c.       Bidang Pembinaan Kemasyrakatan
 Rp        24.032.000
d.      Bidang Pemberdayaan Masyarakat
 Rp        75.500.000
e.       Bidang Tak Terduka
 Rp                            -
       Jumlah Belanja
 Rp  1.885.493.250
            Surplus/Defisit
 Rp        46.118.750
3.       Pembiayaan
a.       penerima pembiayaan
 Rp          3.881.250
b.      pengeluaran pembiayaan
 Rp        50.000.000
       Selisih pembiayaan
 Rp        53.881.250

Dengan kesimpulan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2017, ditetapkan menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2018, Aalah Sebesar Rp. 1.926.322.000.- . Demikian APBDes desa Smosari.
Referensi

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Somosari,_Batealit,_Jepara
2. http://tic.jepara.go.id/component/k2/item/350-syeh-jondang-desa-jondang-kecamatan-kedung

0 comments:

Post a Comment